Friday, November 6, 2020

Homura dari LiSA


Homura by LiSA

Thanks to Animelody for the Lyrics :) 


Movie: Mugen Train 

Manga and Anime: Kimetsu no Yaiba


“Goodbye”, “thank you” as far as my voice

It’s more important than sadness

I want to tell my back that is leaving

in time for warmth and pain


I thought it was going to go on like this

I was drawing our tomorrow

I was calling 

(I was calling)

The light 

(The light)

It’s hot in the back of my chest


We met in the middle of a burning journey,

For a future that has passed and separated

Every time one dream came true for the future, I think of you.

I wished to be stronger

I cried with my determination


I want to be trapped in a nostalgic feeling

I am crying in a cruel world

the more you grow up, the more

I don’t want to lose anything


If you are swallowed up by darkness

I don’t feel any pain

Your words 

(your words)

Your wishes 

(your voice)

I swore to protect you


Make a sound and collapse

Only one 

(only one)

irreplaceable world


A bunch of intense light that reached out and hugged

for a shining future that disappears

beyond the happiness and promise that was made

I will go forward without looking back

I’m going to look forward and scream


Light a flame in your heart

far into the distant future


==========================================================================


Cuman pengen nulis ini aja sih, mumpung lagi rame-ramenya (baca beritanya aja lah)

Intinya sih lagu ini tentang kisah seseorang yang "move-on" dari masa lalunya.

Menurut fans nya sendiri sih, momen film dimana Tenjiro dan Rengoku bertemu langsung di kereta tersebut.

Yang nonton animenya pasti tahu, ada banyak petunjuk soal masa lalu Tenjiro, ayahnya, dan Rengoku sebagai Hashira Api.

Dicek per lirik nya aja ya...


==========================================================================

“Goodbye”, “thank you” as far as my voice

It’s more important than sadness

I want to tell my back that is leaving

in time for warmth and pain


Disini jelas dua kata salam yang biasa diucapkan sehari-hari. Selamat tinggal dan terima kasih. 

"As far as my voice" engga bisa diartikan langsung, jadi lebih mirip idiom (istilah).

Maksudnya adalah ucapan saya bisa sampai sejauh itu (kepada siapa?).

Ternyata, "I want to tell my back that is leaving", maksudnya adalah punggungnya sendiri.

Penulis lirik menggambarkan sosok dirinya sendiri, yang hanya terlihat punggungnya saja (I want to tell my back that is leaving).

Tapi, walau momen tersebut adalah perpisahan, penulis mengingatnya sebagai momen kehangatan dan rasa sakit (in time for warmth and pain).

==========================================================================

I thought it was going to go on like this

I was drawing our tomorrow

I was calling 

(I was calling)

The light 

(The light)

It’s hot in the back of my chest


Penulis telah menyangka bahwa momen akan berakhir seperti ini (I thought it was going to go on like this).

Karena selama ini mengambar hari esok, yang berarti mengukir masa depannya (I was drawing our tomorrow).

Dia memanggil cahaya (I was calling the light/simbol masa depan) yang begitu membara di hatinya (its hot in the back of my chest/dibalik dada).

==========================================================================

Oh ya, itulah mengapa "Our" disini menurut penulis, tidak bisa digambarkan jamak (plural). 

Karena terbaca jelas di bait-bait berikutnya, jika ada dua pribadi disitu, liriknya makin gak nyambung. 

Bahkan sebelumnya tertulis lirik "my back that is leaving", jadi ada dua "Penggambaran diri" dalam satu momen tersebut.

==========================================================================

We met in the middle of a burning journey,

For a future that has passed and separated

Every time one dream came true for the future, I think of you.

I wished to be stronger

I cried with my determination


Kita (yang jelas dua sosok dirinya sendiri) bertemu di tengah perjalanan membara (We met in the middle of a burning journey),

Untuk masa depan yang telah terlewati (?) dan terpisah (?) (Every time one dream came true for the future, I think of you). 

Nah disini mulai lagi LiSA dengan lirik rancunya. 

Masa depan yang telah terlewati dan terpisah? Menurut penulis sih, itu maksudnya adalah present (saat ini). 

Bayangkan sebuah momen dimana dirimu yang masih kecil bertemu dengan ketidakpastian masa depan nan mendewasakan (kelulusan?).

Pasti hati bergejolak pada momen tersebut.

Saat satu mimpi tercapai, saya memikirikan dirimu (diriku di masa lalu)(Every time one dream came true for the future, I think of you).

Saya saat itu ingin menjadi lebih kuat (I wished to be stronger/bahkan "wished"-nya sendiri menggunakan past-tense, bentuk lampau).

Saya menangis akan kebulatan tekadku (pada saat itu) (I cried with my determination). 

==========================================================================

I want to be trapped in a nostalgic feeling

I am crying in a cruel world

the more you grow up, the more

I don’t want to lose anything


Saya berharap untuk terjebak perasaan nostalgia (I want to be trapped in a nostalgic feeling/ passive form).

(Saat ini) saya menangis di dunia yang jahat (I am crying in a cruel world). 

Semakin bertumbuh dewasa, semakin saya tidak ingin kehilangan apapun (the more you grow up, the more, I don’t want to lose anything).

Momen nostalgia kepada dirinya sendiri makin kuat pada bait ini, karena dia sangat tidak ingin kehilangan sosok masa lalunya.

==========================================================================

If you are swallowed up by darkness

I don’t feel any pain

Your words 

(your words)

Your wishes 

(your voice)

I swore to protect you


Jika kamu tertelan (terjebak) pada kegelapan (terlupakan?) (If you are swallowed up by darkness),

Saya tidak merasakan rasa sakit (emosi?) apapun (I don’t feel any pain).

Menurut penulis, dia sama sekali tidak merasakan apapun, walau masa lalunya tertelan waktu.

Tapi...

Kata-katamu, keinginanmu, suaramu, (Your words,your words, Your wishes, your voice).

Saya bersumpah untuk MELINDUNGIMU (I swore to protect you).

Jadi, walaupun dirinya telah tumbuh dewasa, berkembang sejauh itu, dirinya di masa lalu akan diingat layaknya harta karun yang harus dilindungi.

Mungkin, menurut penulis, dia tidak akan menyesal dengan dirinya di masa lalu tersebut.

==========================================================================

Make a sound and collapse

Only one 

(only one)

irreplaceable world


Buatlah suara (?) dan jatuhlah... (Make a sound and collapse). Hanya satu, dunia yang tidak tergantikan (Only one, irreplaceable world).

Nah ini asiknya LiSA di lirik lagu Homura. Sebelumnya lirik yang begitu jelas menggambarkan sebuah perbandingan, lalu balik ke rancu lagi.

Tapi, yang rancu ini justru menguatkan satu hal. Dunia ini hanya satu, dunia dirinya saat ini, masa lalu, dan masa depan.

Nulis penelaran lirik lagu ini mirip dengan menggambarkan fisilosofi dasar waktu (Time Concept). Yang suka filosofi dan sains pasti inget.

Dan memang puncaknya ada di bait ini.  

==========================================================================

A bunch of intense light that reached out and hugged

for a shining future that disappears

beyond the happiness and promise that was made

I will go forward without looking back

I’m going to look forward and scream


Beberapa pasang cahaya kuat yang terbang dan saling bertemu (kilat?) (A bunch of intense light that reached out and hugged).

(atau referensi Zenitsu? hahaha...)

Untuk masa depan yang hilang (for a shining future that dissappears). Nah ini mainan LiSa lagi, konsep waktu semakin kuat.

Masa depan bisa hilang? Tidak ada yang tahu tentang bagaimana masa depan terbentuk kan? Selain langkah kita saat ini.

Melewati momen bahagia dan janji yang telah terucap (beyond the happiness and promise that was made).

Saya akan maju terus tanpa melirik masa lalu lagi (I will go forward without looking back).

Saya akan menatap kedepan dan berteriak (I’m going to look forward and scream).

==========================================================================

Light a flame in your heart

far into the distant future


Nyalakan cahaya api di hatimu (Light a flame in your heart).

Jauh hingga masa depan yang jauh (far into the distant future).


Bait ini hanyalah satu, yaitu HARAPAN. 

Ciao. 

==========================================================================

Sebenarnya kalau ngebahas Kimetsu no Yaiba, pastinya sangatlah luas, seluas samudera.

Bahkan film Mugen Train sendiri bisa diartikan banyak. Tapi ya karena disini Blog, jadinya ya words-play aja lah...

DAN, Visual, hanyalah sebuah penggambaran mata, tanyakanlah pada Onisuke soal sosok seperti itu, hoehehehe......

Nezuko~~~Chaaan~~~

==========================================================================

Monday, July 11, 2016

All the Small Things - Blink 182

For the first time, i dont want to write about this. Maybe later, and, otherwise, I dont want to write this on Bahasa Indonesia....

Since this song was so simple, so self-obvious, so beautiful. Even for men with chaotic tastes (such as Blink 182 personnel), this was a good diversion from a punk-rock band.

To be honest, i just thinking about other s**ts today, not so mindblowing, since i got sick (really, really bad fever and cough) the whole day, and the topic was "more about personal stuffs of other person". I was thinking, one or two steps, mistake or not, could be the turning point of life. Though, i felt the same about it some times ago, if it compared to the others, the result are sh**ty (?).

Otherwise, opinion is still opinion, nothing can be done about it. So, the point of this song is, being simple was more lovely than being complicated, despite the situation. 

(Though socmed diverted me, still, i got to summarize my brainstorming s**t at the end of the day)

Ps: funny thing is, this song was prepared a day before this sick day. So, this fever made me hug a pillow for the whole day, thinking about weird stuff, and cant type for long...

Saturday, May 14, 2016

Car Radio - 21 Pilots



And Now I Just Sit in Silence...

Car Radio from 21 Pilots

Okay, pertama, apa ya? Bener, bikin bingung dengan isi lagu yang satu ini. 21 Pilots, grup techno - rap yang diawaki oleh dua orang personil, ternyata punya lagu sedalam ini. Dari persepsi penulis, setelah beberapa kali mendengarkan lagu ini di gelapnya malam di kamar, kerasa aneh. 

Bait pertama menurut penulis adalah bait menjadi pembuka yang mindblowing. Bukan karena isi, karena menurut penulis kata-kata yang digunakan cukup sederhana walaupun mengandung metafora. I ponder something great, my lungs will fill, it fill with fire, exhale with desire, its my time today. Cukup sederhana, karena menggambarkan momen dimana seseorang menemukan sebuah passion yang besar (I ponder something great exhale with desire, its my time today), sangat besar hingga terasa seperti api yang menyemangati dirinya (it fill with fire). Jadi, kenapa bait ini menjadi mindblowing? Jawabannya akan terlihat di akhir bait lagu ini.
 So i have these thoughts, So often I ought, To replace that slot, with what I once bought, cause someone stole My car radio, And I now I just sit in silence. 

And then, bait kedua inilah yang menjadi metafora yang begitu aneh. Aneh, karena radio mobil (car radio) yang hilang begitu berpengaruh terhadap orang ini. Metafora yang sangat besar berarti, karena apapun maksud dibalik radio mobil ini, dapat mengacu pada apapun yang bisa menjadi distraction dari passionnya.  Pengalih perhatian yang begitu "menyenangkan", dan kehilangan ini begitu mengerikan bagi dirinya. Teman, pacar, keluarga, atau bahkan barang-barang yang sangat berharga, pastinya memberi dampak sangat dalam. Karena, hanya keheninganlah yang tersisa ketika 'radio' tersebut hilang. Bagaimana dengan pekerjaan? Tampaknya bukan itu karena beberapa bait berikutnya melukiskan apa maksud dari passion dan mobil. 

Sometimes quiet is violent, i find it hard to hide it, my pride is no longer inside, now its on my sleeve, my skin will scream, reminding me of who i killed inside my dream, i hate the car that i'm driving, there is no hide for me, i am forced to deal with what i feel, There is no distraction to mask what is real, I could pull the steering wheel. 

The third verse!!! There are more metaphors but more answer. Bait ketiga ini benar-benar menggambarkan kegalauan yang dihadapi, bahkan mengacu pada kemarahan. Keheningan ini mengerikan dan sulit dihadapi, sehingga kebanggaan dirinya hampir hilang (quite is violent, the pride no longer inside). Bahkan, kebanggaan dirinya hanya terlihat pada pakaian yang dipakainya (its on my sleeve), dan justru membuat dirinya tidak nyaman (my skin will scream). Kemarahan yang besar terbaca pada baris berikutnya, Reminding me of who i killed inside my dream,   mengacu pada niat dia untuk 'membunuh'. Tambah parah lagi, i hate this car that i'm driving, dia membenci mobil itu sendiri. Maksud mobil disini bukanlah kendaraan, melainkan landasan yang dia gunakan untuk mengejar passionnya. Landasan ini tidak dijelaskan, apakah tentang pekerjaannya, pendidikannya, bakatnya atau yang lain. There is no hiding for me, I am forced to deal with what i feel, There is no distraction to mask what i feel, ketiga baris ini kembali ke metafora Car Radio, dimana fungsi pengalih perhatian ini benar- benar dibutuhkan, apalagi dengan sikon perasaan dia yang penuh amarah. Kemarahan terus berlanjut, dengan I could pull the steering wheel. Maksudnya, dia bahkan berniat untuk mencabut setir, merusak arah dari kendaraan, passion, mimpinya, dan berakhir dengan tujuan yang sepenuhnya hancur dan berantakan. Bait yang penuh kemarahan.... :(

Bait keempat adalah bait yang menjadi turning point. Pada bait-bait awal, tertulis sebuah inspirasi atau motivasi yang mencengangkan (i found something great, etc). Tapi, di bait keempat ini justru berbeda. I found something terrifying; maksudnya mengacu pada satu kejadian atau pikiran yang mengerikan dan membuat kecewa.Tenggelam dalam pikirannya sendiri (too deep, please stop thinking)), bentuk 'car radio' menjadi sosok yang dirindukan (i liked it better when my car had sound); sulit fokus dan berakhir dengan depresi berat. Dia akhirnya ketakutan dengan isi pikirannya sendiri (please stop thinking). Dia bahkan sadar bahwa dia sedang melawan ketakutan terbesarnya (battling fear). Inti dari bait keempat ini bukan lagi kemarahan, melainkan pesimisme dan depresi  :(

Bait kelima merupakan suatu 'pencerahan diri'.   Sulit digambarkan, bahkan hingga beberapa baris, dengan penggambaran yang 'kurang jelas', namun teryata cukup dalam. Peace will win, fear will lose; memiliki maksud yang dalam, yaitu dia harus mendamaikan dirinya sendiri, dan meredam ketakutannya. Lebih aneh lagi, There is Sleep, There is Faith; maksud faith disini justru tidak terlalu dalam, maksudnya adalah 'percaya' - percaya diri, optimis, percaya pada tuhan, atau bentuk kepercayaan apapun yang positif menjadi motivasi baru yang 'dalam' bagi dia. Sedangkan Sleep, bahkan lebih 'ngehe' lagi. Menurut penulis, sleep berarti istirahat, alias mengambil satu momen untuk break dari usahanya selama ini. Dan justru malah aneh, karena menurut penulis, si 'Dia' ini justru tidak perlu memilih satupun pilihannya (pick one  please). Faith, Sleep, Peace will Win, Fear will Lose; jika digabungkan, malah akan menjadi landasan motivasi yang besar. Karena dengan tetap percaya pada jalur yang dijalaninya, berpikir dengan damai dan bertindak santai layaknya orang yang istirahat (alias tidak terburu-buru), dan meredam ketakutannya, orang ini sudah berhasil memecahkan konsep atas keberadaan diri yang sejalur dengan tujuannya, tentu dengan perencanaan yang lebih matang (we need to try to think). 

Dan disinilah akhir yang paling hebat dari berbagai bait penuh perdebatan batin ini. Walaupun hanya sebuah pengulangan bait pertama (dengan banyak backing vocal), namun, itu maksud terbesar dari akhir bait ini. Bahkan, vokalis menyanyikan bait awal dan akhir ini dengan nada datar yang sama (haha, agak sotoy). Datar dan sama, maksudnya justru itu, karena seseorang yang ada dalam lirik ini akhirnya menemukan kedamaian dalam dirinya, sesuai dengan penggambaran di akhir bait kelima. Lebih lucu lagi, sesosok 'car radio' ini sama sekali hanya menjadi 'bahan pemikiran'. Benar-benar lucu, karena sisi ketergantungan atas 'car radio' pada seluruh bait sebelumnya sangat lebay alias "berlebihan". 

hahahahahahaha, entah ini tertawa bahagia atau tertawa sinis, tetapi penulis menganggap bahwa orang yang dimaksud pada lagu ini dapat menggabungkan kedua jenis tertawa tersebut tanpa sisi emosional yang berlebihan :)

(catatan tambahan: sit in silence pun memiliki dua arti; Pada awal lagu justru tentang bagaimana dia 'terpukau' atas motivasi (dan semangat) yang dia dapatkan. Sedangkan di akhir, dia justru merasa 'biasa saja'. 

Move On and Keep Moving Buddy, ;p
 





Thursday, May 12, 2016

Salam Kenal Kembali dan Sedikit Tips

Waw, sudah lama tampaknya penulis tidak menulis di blog ini. Ada 'sedikit' alasan kenapa penulis tidak pernah menulis lagi disini. Alhamdulillah, waktu berjalan cepat dan tidak terasa, selama tiga belas pun bulan berlalu sudah 'petualangan penulis'. Selama kurun waktu tersebut, penulis mengabdikan waktu sebagai jurnalis, alias 'Calon Reporter' di salah satu media cetak lokal. Agak memalukan tapi, karena penulis tidak sanggup mencapai kinerja yang baik bagi standar reporter lapangan, walaupun bukan itu posisi yang dilamarkan. 


Tetapi, dengan begitu, penulis sedikit mengerti bagaimana kehidupan 'literature' lain dalam segi jurnalistik. Dunia yang cukup 'gila', tetapi sungguh petualangan yang hebat. Dan, satu langkah lagi menuju 'dream job' yang penulis tuju. Tampaknya lagu-lagu yang sering didengarkan oleh penulis berdampak baik bagi diri sendiri, walaupun tidak semua ditulis.
Oh ya, ada satu tips mengenai hal yang cukup menganggu bagi penulis akhir-akhir ini. Dan bagaimana cara menuliskannya, itulah isi tips itu sendiri. 

Layaknya isi blog ini, dimana isinya lagu-lagu motivasi, ada satu tips yang benar-benar, menurut penulis, 'hebat' sekaligus 'mengerikan'. Yaitu menulis CV atau Resume. Haha, yang kedengatannya menyebalkan bukan? Apalagi untuk para jobseeker, ini sangat menyedihkan. Tapi bukan itu itu intinya...

CV atau Resume disini bukan untuk menulis data diri untuk melamar pekerjaan, tetapi bagaimana menulis mengenai diri sendiri. 'Riwayat Hidup' adalah istilah bahasa Indonesia-nya, dan cocok sekali sebagai sebuah ironi. Kenapa? Karena isi RH ini adalah  layaknya sebuah diari. Tetapi bukan hanya sebuah curhatan diri, tetapi mengenai bagaimana membuat 'CV' untuk 'diri sendiri'. 

Bagaimana caranya? Sebelumnya, penulis juga pernah atau bahkan sering menulis hal ini, dan begitu sulit untuk ditulis. Untuk pembaca, coba cek sendiri, mungkin akan sedikit berguna (jujur, saat ini penulis juga seorang jobseeker). 

PERTAMA, tulislah data diri sendiri dan tentu, pendidikan terakhir. Kenapa? Karena ini hal yang begitu penting. Khususnya bagi para jobseeker yang kini sedang dilanda 'krisis identitas'. Haha, sulit mencari pekerjaan? Hal yang lumrah; depresi ketika mencari pekerjaan, itulah yang perlu dihindari. Nah, di awal tulisan inilah, maksud dari 'Riwayat Hidup' ini. Jadi pembaca yang akan menulis 'RH', memiliki sedikit gambaran mengenai tulisan itu sendiri. 

KEDUA, tulislah pengalaman hidup, baik atau buruk, yang menjadi momen berkesan bagi pembaca. Kesan buruk atau baik, pembaca pasti akan menghadapi sesuatu yang 'wah', jadi siap-siap saja untuk menghadapi 'kegalauan' yang mungkin dirasa nantinya. Punya pacar, putus sama pacar, ditikung teman, dipecat dari pekerjaan, ditolak lamaran pekerjaan, menerima pekerjaan pertama, atau jauh lebih lama lagi. Memilih jurusan pada saat SMA, saat KULIAH, memilih pelajaran yang disenangi, menjelek-jelekkan guru dan bahkan menjahilinya, ulang tahun berkesan atau mem-bully teman yang ultah, jadian, ATAU apapun itu, coba tulislah. Tulis dan rasakan, layaknya tujuan awal tulisan di blog ini... Hehe...

(Kalau 'bisa', renungi apa yang sudah ditulis, penulis saja ampe sulit menghayati tulisan 'Riwayat Hidup' ini..., dan jangan pernah nge - JUDGE diri sendiri atau jangan mencari ALASAN, what's done is done, learn from it)

KETIGA, MASA DEPAN!!! Haha, ya, untuk poin kedua adalah 'nostalgia' dengan sedikit renungan. Sedangkan ketiga, adalah saat yang  akan datang. Jobseeker? Fresh graduate? Lulus SMA/SMK dan milih jurusan kuliah? Putus ama pacar; move on? Ditikung teman; Pukulin teman? Berwirausaha; atau jadi jobseeker? Haha, apapun situasi dan kondisinya, coba tulislah. Kayak galau ya? Ya, mungkin, tapi itulah ironi atas tulisan ini, hehe...

Cobalah untuk menulis tujuan, jangka pendek atau jangka panjang. Dosen penulis dulu pernah mengajarkan ini, tetapi hanya sampai bab TUJUAN, dan sekarang kayaknya penulis mengerti dan cukup ngeri dengan maksud sang dosen, hehe setelah bertahun-tahun lamanya...

KEEMPAT, coba tulis, bukan hanya maksud tujuan tersebut, tetapi yang terpenting, yaitu langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah yang dimaksud haruslah logis dan sesuai sikon, tentu biar terlihat realistis. Realistis dan dapat dicapai, dengan kemampuan yang dimiliki tentunya. Atau bahkan bantuan? Pokoknya, apapun itu, perlu ditulis agar menciptakan mindset dan mindmap yang jelas. Kedua hal inilah yang menghasilkan pikiran positif mengenai langkah yang akan dijalani. Bukan hanya motivasi, melainkan langkah realistis yang 'mencerahkan' pikiran, hati, serta fisik yang tergerak. 

(Apapun itu, penulis pun merasakan, bagaimana rasanya sulit sekali menulis hal ini,  dan jujur, penulis bahkan menulis hal ini didalam otak sendiri, tidak dalam kata-kata. Lalu apa yang penulis tulis? Hehe, bukan hanya lirik lagu disini, mungkin kebanyakan hanya di Poin Pertama dan Kedua, sedangkan point Keempat dan Ketiga penulis rubah menjadi 'detail-detail'. Apa itu? Contohnya seperti TOEIC, tes B. Inggris untuk level jobseeker. Kapan jadwalnya, berapa biayanya, sedangkan tujuan serta maksudnya? Penulis 'tulis' dalam batin dan terapkan dalam dunia nyata. Agak sok ya, tapi ya....Nevermind...)

KELIMA, IMPROVISASI!!!! Jangan Kaku dan Terpaku pada tulisan yang sudah dibuat atau 'Diciptakan'. Ambil KESEMPATAN yang ada, dan terus MAJU. Cepat atau lambat, kesempatan datang, dan kesuksesan lah yang menjadi buahnya. Tidak perlu begitu 'Nafsu' atas apa yang terjadi di dunia, dan ingatlah, tulisan tersebut adalah milik pembuatnya. Jadikan tulisan tersebut patokan, bukan dinding yang membatasi gerak. 

*Dan ada pula yang perlu diingat, yaitu teman dan keluarga dan pacar. Jadikan mereka kekuatan bagi diri, dan tentu teman curhatan. Menulis saja tentunya kurang kan? Dan jadikan tulisan tersebut sebagai 'happiness' bagi diri sendiri...

Haha, beres juga tulisan ini, dan mengapa ada gambar teks dibawah? Teks ini sebenarnya lagu yang akan coba di-'nalar', tetapi justru jadi mood yang cocok ketika penulis menalarkan isi lagu ini. Dan kayaknya cocok bagi pembaca juga :) (sekalian teks dibawah biar penulis gak lupa buat nulis berikutnya, hehe.. n entah kenapa copas di mobile blogger kagak bisa...)

Monday, October 13, 2014

Akeboshi - Wind

Akeboshi - Wind 



Cultivate your hunger, before you idealize
Motivate your anger, to make them all realize
Climbing the mountain, never coming down
Break into the contents, never falling down

Yes this is another motivation song by Akeboshi and it is titled Wind. This song is the first ending song of Naruto anime, and now, it is still my favourite songBait ini menggambarkan bahwa kita sebagai manusia, memiliki idealisme. Mungkin, banyak orang tua yang mengingat idealisme masa muda mereka, dan jika mereka membaca penalaran lagu ini, akan teringat bahwa dengan sejalan waktu dan umur, idealisme mereka harus dipertimbangkan kembali. Lagu ini akan cocok bagi anak-anak muda idealis yang masih fokus mengejar tujuan hidup mereka sambil menjalani pendidikan, pekerjaan, pertemanan dan persahabatan, pergaulan, dan pada akhirnya sedang menentukan pilihan hidup dikarenakan oleh bercampur aduknya idealism dengan kebutuhan hidup mereka.

Kembali bait ini, Cultivate your hunger, before you idealize, berarti ingatlah kebutuhan kita (hunger=lapar=kiasan dari kebutuhan), sebelum kita hidup dengan idealisme kita. Motivate your anger, to make them all realize, memotivasi semangat (anger=kemarahan, kiasan dari semangat/darah panas), agar semua idealisme itu tercapai. Climbing the mountain, never coming down Break into the contents, never falling down, mendaki gunung, memasuki isinya berarti kiasan dari usaha kita, dan down disini berarti jangan pernah mundur (bukannya turun) karena kerja keraslah yang membuat kita berhasil.
My knee is still shaking, like I was twelve
Sneakin' out the classroom, by the back door
A man railed at me twice though
But I didn't care
Waiting is wasting, for people like me
Bait ini mungkin memiliki penggambaran yang sangat berbeda. Penulis mengingat kejadian dimana dia masih smp, sering takut dan sering kabur dari pelajaran di sekolah, tetapi tetap tak peduli karena dia sudah sangat bosan dengan keadaan di kelas. Tetapi jika kita ambil keseluruhan bait ini sebagai kiasan, dan fokus pada baris terakhir, maka akan terlihat penggambaran yang cocok. Mengingatkan bahwa kita pernah muda dan sering berbuat nakal, padahal masih bocah, tetapi punya idealisme yang agak sok, yaitu menunggu itu sia-sia bagi orang seperti saya (Waiting is wasting, for people like me). Mungkin jika diartikan lebih jauh lagi berarti menunggu untuk berusaha mencapai cita-cita.
You say, dreams are dreams
I ain't gonna play the fool anymore
You say, 'cause I still got my soul
Take your time baby
Your blood needs slowin' down
Breach your soul to reach yourself before you gloom
Reflection of fear make shadow of nothing
Shadow of nothing
You still are blind if you see winding road
'Cause there's always straight way to the point you see
Bisa digambarkan jika ini adalah obrolan dua orang, tetapi bagaimana jika orang kedua tersebut adalah pendengar lagu ini? Itulah yang saya, ardwahid, ingin gambarkan. You say, dreams are dreams I ain't gonna play the fool anymore You say, 'cause I still got my soul, mimpi adalah mimpi (cita-cita?) saya tidak akan berindak bodoh lagi karena saya masih memiliki jiwa. Penggambaran ini dapat diartikan bahwa dia sedang mengejar cita-citanya, dan tidak akan bertindak bodoh karena cita-cita tersebut adalah jiwa dia. Take your time baby Your blood needs slowin' down Breach your soul to reach yourself before you gloom, dan disini temannya berkata bahwa kamu harus lebih santai (bloods need slowin’ down), tembus jiwamu agar kamu mampu mengerti dan menjadi dirimu sendiri sebelum kamu menjadi dewasa (gloom = mekar, kiasan dari dewasa). Reflection of fear make shadow of nothing Shadow of nothing, penggambaran dari ketakutan hanyalah bayangan yang semu, tidak ada apa-apanya dibandingkan tujuan (cita-cita) kita. You still are blind if you see winding road 'Cause there's always straight way to the point you see, penggambaran yang paling memotivasi, karena disini dikatakan bahwa kamu pasti buta jika masih melihat jalan hidup yang bercabang (winding road = jalan bercabang, kiasan jalan hidup bercabang), karena selalu ada jalan lurus untuk mencapai tujuan tersebut (straight way to the point you see).
Don't try to live so wise
Don't cry 'cause you're so right
Don't dry with fakes or fears
'Cause you will hate yourself in the end
Bait yang diulang-ulang hingga 5x, menggambarkan kesimpulan dari keseluruhan lagu, bahwa kita jangan pernah mencoba hidup dengan terlalu bijaksana (Don't try to live so wise), jangan terlalu bersedih karena kita benar (Don't cry 'cause you're so right), dan jangan kalah dihadapan kepalsuan rasa takut (Don't dry with fakes or fears). Karena pada akhirnya jika kita mengalah, maka kita akan menyesal pada akhirnya ('Cause you will hate yourself in the end).  

Kesimpulannya, dari keseluruhan lagu ini kita jangan pernah merasa kecewa dengan idealisme, usaha, cita-cita yang kita perjuangkan, karena kita hanya harus mencari poin positif dari perjuangan tersebut. Dan jangan lupa untuk memperhitungkan kebutuhan (hunger/needs), tujuan yang pasti (dreams, points), dan semangat atau usaha kita dalam meraihnya (climb/effort, bloods/spirit). Dan ketakutan untuk meraihnya hanyalah sebuah bayangan semu (reflection of fear make shadows of nothing). 

Wednesday, October 8, 2014

Good Riddance (Time of Your Life) - Greenday

Good Riddance (Time of Your Life) – Green Day



Seperti dikutip dari Wikipedia, Good Riddance (Time of Your Life)" is a song by the American punk rock band Green Day. Although written by lead singer Billie Joe Armstrong before the release of the band's third album Dookie (1994), the song was not released until Green Day's fifth album, Nimrod (1997), and was the second single released from that album (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Good_Riddance_(Time_of_Your_Life). Tampaknya keterlambatan rilis lagu ini dikarenakan tema album-album awal Green Day sangatlah PUNK, dan berkembang dengan personil yang semakin dewasa, lirik yang makin melankolis, dan tempo yang semakin lambat. Kesimpulan paling menyeluruh dari lagu ini adalah seseorang yang sedang mengusahakan sesuatu.

Another turning point, a fork stuck in the road
Time grabs you by the wrist, directs you where to go
So make the best of this test, and don't ask why
It's not a question, but a lesson learned in time

Penggambaran yang aneh dari baris pertama, tetapi menunjukkan bahwa bait ini menceritakan sebuah titik balik seseorang (turning point), namun tetap mengalami halangan dalam mencapai tujuannya (fork) Atau sedikit 'jalur' yang bercabang. Disertai dengan waktu yang terus berjalan (Time grabs you by the wrist) dan memberikan arahan kepada dia (directs you where to go). Baris ketiga menyarankan untuk seseorang berusaha sebaik mungkin pada tes ini dan jangan pernah menanyakan balik (So make the best of this test, and don't ask why), karena hal ini bukanlah sebuah pertanyaan, tetapi pelajaran yang didapat sejalan dengan waktu (It's not a question, but a lesson learned in time).

So take the photographs, and still frames in your mind
Hang it on a shelf in good health and good time
Tattoos and memories and dead skin on trial
For what it's worth it was worth all the while

Jadi ambillah sebuah foto (So take the photographs), dan ingatkan pada memori kita sendiri (still frames in your mind). Gantungkan foto ini di lemari dalam keadaan sehat dan baik (Hang it on a shelf in good health and good time). Tato, memori, kulit mati dan foto keempatnya (Tattoos, photographs, memories, dead skin) adalah sebuah kiasan, mengenai hasil dan proses yang didapat. Trial masih berhubungan dengan test, yang artinya tetap sama, yaitu ujian. Baris terakhir menggambarkan bahwa semua usaha ini tidak akan sia-sia (For what it's worth it was worth all the while).
Jika kedua bait ini dihubungkan, menurut penulis hasilnya adalah satu kata yang sederhana, tawakal dan ikhtiar. Berusaha mencapai sesuatu dengan proses dan waktu yang dijalani, walaupun mengalami halangan dan rintangan, hal ini semuanya adalah sebuah pelajaran yang dapat diambil. Bahkan kita mungkin kehilangan sesuatu (oleh-oleh dari perjuangan kita) tetapi ingatlah, semua usaha ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga.

Apalagi dengan bait yang diulang-ulang hingga 4x, It's something unpredictable, but in the end is right, I hope you had the time of your life. Semua usaha ini tidak dapat diperkirakan hasilnya, tetapi pasti akan berakhir dengan baik. Diakhiri dengan sebuah doa yang indah, Semoga kita mengalami masa jaya dalam hidup ini.  

Monday, October 6, 2014

Mr Brightside - The Killlers



Mr. BrightSide - The Killers


It was only a kiss
It was only a kiss
Now I’m falling asleep
And she’s calling a cab
While he’s having a smoke
And she’s taking a drag
Now they’re going to bed
And my stomach is sick
And it’s all in my head
But she’s touching his chest now
He takes off her dress now
Let me go
And I just can’t look its killing me
And taking control

Mr. Brightside" is the debut single by American rock band The Killers. The song is featured on the group's debut studio album Hot Fuss and was written by Brandon Flowers and Dave Keuning. Lyrically, "Mr. BrightSide" depicts the jealousy and paranoia of a man who suspects his significant other is cheating on him. The song is inspired by an unfaithful ex-girlfriend of frontman Brandon Flowers and it was named "Song of the Decade" by UK radio stations (http://en.wikipedia.org/wiki/Mr._Brightside).
Mr. Brightside adalah, seperti dikutip dari Wikipedia, adalah lagu debut The Killers, band yang berasal dari AS. Lagu ini menggambarkan sebuah kecurigaan seorang pria atas pacarnya, walaupun belum terbukti, dan akhirnya si pria tersebut menjadi paranoid. Lagu ini pula diinspirasi oleh pengalaman vokalis The Killers, Brandon Flowers, mengenai pacarnya yang selingkuh.
Mengenai lirik diatas, yang merupakan bait tengah dari lagu Mr. Brightside, bisa digambarkans sebagai kejadian mesum, antara sepasang pria dan wanita. Tetapi jika dilihat dari latar belakang lagu tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa bait tengah tersebut adalah sebuah imajinasi hasil ketakutan sang pria atas pacarnya, mungkin karena paranoid.
Penggambaran yang lebih mengena bagi penulis ada pada bait awal dan di akhir. Dan bahkan dua bait ini bisa diartikan lain, tidak hanya dari penggambaran sebuah hubungan. Jika dikaitkan bahwa dua bait ini masih menggambarkan sebuah hubungan, maka menurut penulis malah sulit nyambung jika diartikan semuanya, karena banyak baris lagu ini rancu. Karena itu penulis mengkaitkan lagu ini dengan kebiasaan dan keahlian penulis sendiri, bahwa dua bait ini adalah bait yang berisi kata-kata motivasi dan bisa digunakan sebagai quote.

I'm coming out of my cage
And I’ve been doing just fine
Gotta gotta be down
Because I want it all
…………………………………………….
Jealousy, turning saints into the sea
Swimming through sick lullabies
Choking on your alibis
But it’s just the price I pay
Destiny is calling me
Open up my eager eyes
‘Cause I’m Mr Brightside

I'm coming out of my cage, bisa diartikan bahwa penulis lagu ini keluar dari ‘kandang’ atau ‘penjara’ nya, dan bisa diartikan sebagai penjara batin. Dan akhirnya penulis lagu ini dapat melakukan semua hal di luar ‘kandang’ nya dengan baik (And I’ve been doing just fine).  Gotta gotta be down Because I want it all, berarti saya haruslah ikut turun (contohnya, saya ikut turun menanganinya, saya ikut turun membantunya, pernah dengar?) karena saya menginginkan semuanya. Menginginkan semuanya berarti dia optimis dalam mengambil tindakan apapun untuk mencapai tujuannya. Hal itu merupakan motivasi intrinsic (dari dalam diri) dia.
Jealousy, turning saints into the sea Swimming through sick lullabies Choking on your alibis, menurut penulis, tiga baris ini berarti kecemburan yang dialami bisa merubah saints (orang suci) menjadi kotor (turning into the sea). Swimming through sick lullabies berarti orang suci ini berenang dalam lagu nina-bobo yang menjijikkan. Agak rancu, tetapi jika dipikirkan kembali, apa kebiasaan orang ketika sebelum tidur selain berdoa? Tidak lain yaitu mengingat apa yang terjadi hari ini dan apa rencana untuk esok hari. Pasti ada banyak hal yang terpikirkan, dan diantaranya adalah kejadian-kejadian signifikan di hari ini dan rencana signifikan di hari esok. Mungkin penulis lagu ini (Brandon Flowers dan Dave Keuning) pada akhirnya menggambarkan bahwa pemikiran tersebut menjijikkan, karena pada akhirnya pemikiran tersebut membuat kita membuat alasan-alasan khusus untuk beberapa tindakan kita, (Choking on your alibis, tersedak karena alasanmu sendiri). Tindakan kita diantaranya pasti ada yang buruk, salah, atau melanggar peraturan, dan bahkan terlalu idealis.
Tetapi bukan berarti alasan-alasan tersebut sepenuhnya buruk, pada baris berikutnya alasan-alasan tersebut dianggap sebagai ‘harga yang harus dibayar’ (But it’s just the price I pay). Destiny is calling me, Open up my eager eyes, ‘Cause I’m Mr Brightside, berarti takdir memanggilku, membuka mataku yang terlihat bersemangat, karena saya adalah seorang yang OPTIMIS. Mr Brightside ini memiliki pengertian dengan Silver Lining, yang berarti optimisme.

Kesimpulannya jika dua bait ini disatukan dan pengertian keseluruhannya akan seperti pengertian lirik Adam’s Song – Blink 182, yang saya tulis sebelumnya (http://penalaranliriklagu.blogspot.com/2014/10/adams-song-blink-182.html). Seseorang yang baru saja keluar dari ‘keterpurukannya’ (pengertian the cage) dan akhirnya mengambil banyak tindakan (Gotta gotta be down) di dunia luar sana, baik atau buruk (saints into sea), untuk mencapai tujuannya (I want it all, Destiny is calling me). Salah satu alasan buruk yang dia buat (Choking on your alibis) adalah kecemburuan (Jealousy) atas kesuksesan orang lain, dan dia berusaha mengejarnya. Tindakan buruk yang dia lakukan pun hanyalah sebuah ‘Harga’ yang harus dia bayar (it’s just the price I pay) Dia berkesimpulan bahwa semua tindakan yang dia lakukan itu baik (And I’ve been doing just fine), karena dia sedang bersemangat (Open up my eager eyes) dan tetap optimis pada tindakan apapun yang dia lakukan (Cause I’m Mr Brightside).

NB; utk yang ingin mengambil perspektif 'lagu selingkuh': 
Never yang diulang beberapa kali pada akhir lagu, menggambarkan bahwa dia tidak pernah sekalipun ikut-ikutan selingkuh, bagaimana pun keadaan pasangannya....
Jealousy alias kecemburuan yang dia dapat setelah mengetahui pasangannya selingkuh (jika itu benar2 terjadi, bukan hanya paranoia; its all on my head), justru membuat dia bergerak (gotta be down), keluar dari penjara batinnya (out of my cage)... 
Entah dia bergerak untuk membereskan masalah hubungannya, atau justru melarikan diri dari pasangannya, karena merasa dia sudah tidak berharga lagi...
Choking on your alibis pun, dapat digambarkan sebagai alasan dari sang kekasih, yang banyak berbohong atau banyak alasan...
Tetapi, Mr. Brigthside alias tuan optimis, memberi petunjuk bahwa dia akan terus bergerak maju dan positif, apapun keadaannya... 

So, be positive and keep moving, buddy... ;P